30 Jul 2009

Langkah Perancangan Database

Langkah-langkah Perancangan Database
Dalam perancangan sistem databaseperlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan input dari sistem baruInput yang akan dirancang dapat ditentukan dari data flow diagram (DFD) sistem baru yang telah dibuat

2. Menentukan parameter dari input
Setelah input-input yang akan dirancang telah ditentukan, maka parameter dari input selanjutnya juga dapat ditentukan.
Parameter ini meliputi:
a. Bentuk dari input dan dokumen dasar
b. Sumber input
c. Jumlah tembusan untuk input berupa dokumen dasar dan distribusinya
d. Volume input
e. Periode input
Tiga sasaran utama yang akan digunakan oleh seorang perancang model fisik dari database:
a. Pengetahuan tentang fungsi-fungsi Database Manajemen System (DBMS).
b. Memahami tentang karakteristik pengaksesan secara langsung.
c. Mengetahui tentang aplikasi
Model fisik adalah suatu rencana kerja dari database yang disimpan secara fisik ditempat yang ditetapkan.
Normalisasi
Normalisasi adalah merupakan proses tahap demi tahap untuk menggantikan struktur data pohon atau data jaringan menjadi data hubungan dalam bentuk tabel dua dimensi. Pada proses normalisasi ini terdapat beberapa bentuk normalisasi yaitu:
a. Bentuk tidak normal
Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan yang ada.
b. Bentuk Normal Pertama (INF/ First Normalized Form)
Langkah pertama dari proses normalisasi adalah mentransfer masukan data kedalam tabel dua dimensi. Perpotongan antara baris dan kolom diperbolehkan hanya memuat satu nilai data saja, artinya tidak ada pengulangan nilai repeting group pada perpotongan antara baris dan kolom. Penyimpanan yang biasanya terjadi pada bentuk normal pertama adalah penyimpanan penyisipan, penyimpanan akan berubah dan menyimpan penghapusan.
c. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normalize Form)
Pada bentuk ini jika setiap field yang bukan merupakan key (kunci) bergantung secara penuh kepada identifikasi until (primary key). Setiap bentuk normal kedua merupakan juga bentuk normal pertama tetapi jika relasi dalam bentuk normal pertama belum tentu merupakan bentuk normal kedua. Penyimpanan yang biasanya terjadi pada bentuk normal kedua ini sama seperti yang terjadi pada bentuk normal pertama.
d. Bentu Normal Ketiga (3NF/Tird Normalize Form)
Tabel dikatakan mempunyai bentuk normal yang ketiga jika tidak ada field yang bukan key yang bergantung pada field yang lain yang bukan sebagai key. Setiap bentuk normal yang ketiga sudah pasti merupakan bentuk normal kedua, tetapi tidak semua bentuk normal kedua merupakan bentuk normal ketiga. Penyimpanan yang terjadi pada relasi bentuk normal pertama dan kedua diatas dengan membangun file entity yang baru. Transformasi dari relasi bentuk normal pertama kebentuk normal kedua adalah berdasarkan relasi antar field, bukan key dengan field lain yang juga merupakan key, biasanya apabila suatu relasi telah masuk kebentuk normal ketiga maka relasi tersebutsudah normal dan sudah dapat mengatasi semua penyimpanan yang terjadi pada bentuk normal kedua.

 
©Top 10 Iklan 2012 all reserved, theme design by Dadang Herdiana