Model Perencanaan Dan Pengendalian Kas
1. Model Boumol
model
ini secara empiris sulit untuk dipenuhi, hal ini disebabkan :
a. Model
ini menggunakan asumsi bahwa semua kas perusahaan dalam bentuk deposito dan cash
equivalent.
b. Diasumsikan
bahwa penggunaan kas oleh perusahaan dalam kondisi penuh kepastian dan dalam jumlah yang
tetap
c. Untuk
merubah deposito dan aktiva ekuivalen lainnya diperlukan waktu dan biaya.
Rumus : C =√ 2
OD / i
di mana : C
= Jumlah kas optimum
O
= Biaya Transaksi
D
= Kebutuhan Kas setahun
i = Tingkat bunga
contoh soal :
1. PT.
Salsa Tbk memiliki kebutuhan kas selama setahun sebesar Rp. 250.000.000.-
Besarnya
biaya setiap pengambilan kas dari bank adalah sebesar Rp. 15.000.-
Bunga
deposito yang berlaku adalah 10 % pertahun
Hitung : Besarnya penarikan kas optimum !
2. Model Miller dan Orr
Mekanisme
perencanaan dan pengendalian kas dengan menetapkan batas kas optimum (Z) dan
batas kas maksimum / batas atas (h).
Mekanisme
:
Pada saat saldo kas tersedia mendekati sebesar
(h), maka kas yang ada harus segera dirubah ke instrumen lain (misalnya
didepositokan atau dibelikan surat-surat berharga), sehingga kas akan menjadi
sebesar (Z), dan pada saat saldo kas mendekati nol (0), maka harus segera
dilakukan pengubahan dari instrumen lain menjadi kas kembali, sehingga kas akan
kembali menjadi sebesar (Z).
Rumus :
1/3
Z = 3 b a2 / 4 i
h = 3 * Z
di mana :
Z = batas kas optimum
b = biaya transaksi
a = variasi pengeluaran kas
i = tingkat bunga atau hasil investasi
h = batas maksimal / batas atas
contoh soal :
1. PT.
Abadi Tbk, memiliki variasi arus kas keluar harian rata-rata Rp. 6.000.000.-
Biaya setiap penarikan kas dari bank
sebesar Rp. 50.000.-
Besarnya
tingkat bunga bank adalah 12 % pertahun
Hitung batas kas optimum dan batas kas maksimum !