6 Feb 2013

Langkah-Langkah Pengawasan



Langkah-Langkah Pengawasan
Supaya proses pengawasan dapat berjalan dengan baik, yaitu dapat merealisasikan apa yang diharapkan, perlu melakukan tahapan-tahapan. Menurut pendapat Ukasah Martadisastra dalam bukunya Azas-Azas Manajemen Konsep dan Aplikasinya yang menyebutkan tiga unsur atau tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses pengawasan, sebagai berikut:
1.      Penentuan ukuran atau pedoman baku (goal, target, plan, policy, standar, norm, decision rule, criterion, yarddistick).
2.      Penilaian atau pengukuran atas hasil pekerjaan.
3.      Perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan pedoman yang telah ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
4.      Pembetulan terhadap penyimpangan-penyimpangan itu, sehingga koreksi pekerjaan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
(Martadisastra, 2002:102).

Berdasarkan penjelasan teori di atas, bahwa langkah-langkah dalam pengawasan harus adanya pedoman, penilaian dan perbandingan serta pembetulan atau perbaikan. Hal ini dilakukan supaya dalam pengawasan dapat terstruktur dan dapat mengetahui hasil dari pengawasan tersebut. Pandangan yang sama menurut pendapat Suwatno yang menyebutkan tahapan dalam proses pengawasan, sebagai berikut:
  1. Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk yang diminta. Standar ukuran ini dapat nyata, mungkin juga tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama orang masih menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan
  2. Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini mesti dilaporkan kepada khalayak yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini
  3. Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu pengawasan tidak akan berarti tanpa adanya koreksi, jikalau dalam hal ini diketahui bahwa aktivits umum tidak mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan
(Suwatno, 2001:281).

Berdasarkan penjelasan teori di atas, bahwa proses pengawasan berhubungan erat dengan komunikasi yang memungkinkan pengawasan itu berlangsung, baik dalam penentuan ukuran, perbaidingan maupun koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan. Intinya dalam proses pengawasan salah satu faktor penting adalah komunikasi, dimana faktor komunikasi tersebut merupakan usaha mencapai tujuan daripada pengawasan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini digambarkan mengenai langkah-langkah dalam proses pengawasan, sebagaimana digambarkan oleh Stoner, Freeman dan Gilbert yang dikutip Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah sebagai berikut:

Gambar 2.2
Langkah-Langkah Proses Pengawasan

 Sumber: (dalam Trisnawati dan Saefullah, 2005:321).


Berdasarkan penjelasan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan terlebih dahulu harus menetapkan standar dan metode penilaiannya, dimana standar dan metode merupakan arahan dalam mencapai tujuan dan apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan, maka diperlukannya pengambilan tindakan ulang, evaluasi atas standar yang ditetapkan.

 
©Top 10 Iklan 2012 all reserved, theme design by Dadang Herdiana