10 Feb 2013

Model Spiral

Model Spiral

Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat
lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek
sistematis model sequensial linier.
Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang
mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap. Perangkat lunak
dikembangkan dalam deretan pertambahan. Selama awal iterasi, rilis inkremantal bisa
berupa model/prototype kertas, kemudian sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem yang
lebih lengkap.
Tahapan-Tahapan Model Spiral
Model spiral dibagi menjadi enam wilayah tugas yaitu:
1. Komunikasi pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan dan kebutuhankebutuhan
yang diinginkan oleh pelanggan
2. Perencanaan
Yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek
informasi lain yg berhubungan.
3. Analisis Resiko
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resikomanajemen dan teknis.
4. Perekayasaan
Yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari
apikasi tersebut.

5. Konstruksi dan peluncuran
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang , dan
memberi pelayanan kepada pemakai.
6. Evaluasi Pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari pelanggan

Dari gambar tersebut, proses dimulai dari inti bergerak searah dengan jarum jam
mengelilingi spiral. Lintasan pertama putaran menghasilkan perkembangan spesifikasi
produk. Putaran selanjutnya digunakan untuk mengembangkan sebuah prototype, dan secara
progresif mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih canggih. Masing-masing
lintasan yang melalui daerah perencanaan menghasilkan penyesuaian pada rencanan proyek.
Biaya dan jadwal disesuaikan berdasarkan umpan balik yang disimpulakan dari evaluasi
pelanggan. Manajer proyek akan menambah jumlah iterasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
Kelebihan dan Kelemahan Model Spiral
a. Kelebihan model Spiral :
1. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak
komputer.
2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
3. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap
resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses .
4. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap
keadaan di dalam evolusi produk.
5. Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya
ke dalam kerangka kerja iteratif .
6. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi
resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
b. Kelemahan model Spiral:
1. Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
2. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang
serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
3. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolut

 
©Top 10 Iklan 2012 all reserved, theme design by Dadang Herdiana