Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi Manajemen (SIM), merupakan sebuah bentuk penerapan Sistem Informasi dalam sebuah organisasi, dimana penerapan atau penggunaan sistem informasi dalam sebuah organisasi tersebut untuk mendukung dalam mengumpulkan dan mengelola data dan menyediakan informasi yang berguna di dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian. Suatu organisasi yang tumbuh dan menjadi lebih kompleks membuat manajemen melakukan permintaan yang semakin besar terhadap fungsi sistem informasi. Mereka membutuhkan untuk dapat melakukan akses terhadap data kapanpun dan dimanapun dengan mudah, akurat dan konsisten, sistem informasi yang cepat dapat mengikuti perubahan kondisi. Menurut pendapat Tata Sutabri mendefinisikan pengertian sistem informasi manajemen sebagai berikut:
”suatu sistem di dalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”(Sutabri, 2005:42).
Berdasarkan penjelasan teori di atas, bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Sistem informasi manajemen adalah (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika. Dari organisasi ke organisasi, sumber daya ini disusun atau distrukturkan dengan beberapa cara yang berlainan, karena organisasi dan sistem informasi manajemen merupakan sumber daya yang bersifat dinamis. Lebih lanjut menurut pendapat James B Bower menjelaskan pengertian sistem informasi manajemen sebagai berikut:
”sistem informasi manajemen merupakan suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan”(Bower dalam Wahyono, 2004:17).
Berdasarkan penjelasan teori di atas, maka yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur informasi penting guna memproses tipe transaksi rutin tertentu yang menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. Sistem informasi juga merupakan sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. Informasi yang mempunyai kualitas yang baik dari sebuah sistem informasi harus memenuhi karakteristik-karakteristik tertentu. Adapun karakteristik tersebut menurut Anwar yaitu:
1. Laporan yang berorientasi pada keputusan (decision oriented reporting). Ini berarti bahwa output yang dihasilkan oleh sistem dirancang untuk fasilitas pengambilan keputusan oleh orang-orang yang menerima output tersebut.
2. Pemprosesan data yang efektif (effective processing of the data). Ini mengindikasikan bahwa pengecekan dan pengontrolan atas input dan output yang tidak tepat, waktu sistem yang berarti dalam konteks aplikasi, dan penggunaan hardware dan software yang efisien.
3. Manajemen data yang efektif (effective management of the data). Hal yang harus mendapat perhatian adalah waktu meng up date file, akurasi input data, pemeliharaan kesatuan data yang disimpan dalam sistem, keperluan keamanan data yang sudah digunakan, serta fasilitas back-up yang memadai.
4. Fleksibelitas yang memadai (adequate fleksibility) seperti kemungkinan untuk menemukan perubahan yang dibutuhkan organisasi dalam penggunaan teknologi komputer.
(Anwar, 2004:52).
Berdasarkan penjelasan teori di atas, sistem informasi adalah suatu sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyediakan informasi guna mendukung fungsi informasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi, sistem informasi adalah (kesatuan) formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logika. Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan, sistem informasi manajemen terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) yang terdiri dari: blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Hal ini sesuai dengan pendapat Tata Sutabri yang menyebutkan komponen-komponen daripada sistem informasi manajemen yaitu:
1. Blok masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi manajemen, input tersebut adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen dokumen dasar
2. Blok model (model block)
Blok yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tentu menghasilkan keluaran yang diinginkan
3. Blok keluaran (output block)
Merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakaian sistem
4. Blok teknologi (technology block)
Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu sistem secara keseluruhan.
5. Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan data yang saling berkait dan berhubungan satu dengan yang lainnya dan tersimpan diperangkat keras komputer serta menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block)
Artinya adanya pengendalian yang dirancang untuk meyakinkan, bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanju terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
(Sutabri, 2005:42-43).
Berdasarkan penjelasan teori di atas, bahwa komponen-komponen sistem informasi manajemen merupakan bagian unsur atau bagian dari sesuatu yang mempunyai keterkaitan satu sama lainnya. Sebagai suatu sistem, ke enam blok tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pada dasarnya ada 5 (lima) komponen atau tahap yang perlu diperhatikan dalam pengembangan, penerapan dan pembinaan suatu sistem informasi manajemen, yaitu:
1. Spesifikasi data, mengenai penentuan himpunan data set dan format data (cara bagaimana unsur data disimpan) yang keduanya merupakan input terhadap pengembangan basis data.
2. Pengumpulan data, menyangkut pekerjaan mencatat, merekam, mengamati mengenai ukuran, nilai atau status objek dari himpunan data.
3. Pengolahan data, menyangkut pekerjaan menyimpan, pengambilan kembali dan manipulasi data yang dilaksanakan terhadap data yang disimpan dalam pangkalan data untuk menghasilkan informasi.
4. Penyebaran data menyangkut penyampaian data dan atau informasi kepada para pemakai dalam bentuk tabulasi, peta, informasi digital dan lain-lainnya.
5. Penerapan data dilaksanakan oleh para pemakai data atau informasi sewaktu melaksanakan aktivitas operasional, kontrol, perencanaan dan sebagainya.
(Ardiyansyah, 2007: www.geocities.com /dasar_sim [18/07/08 10:00 WIB]).
Berdasarkan penjelasan teori di atas, bahwa sistem informasi manajemen akan memberi nilai tambah dalam menghasilkan data yang besar dimana pemanfaatan data informasi tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. Suatu perlengkapan elektronik yang dapat mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, ketelitian yang tinggi, mampu menyimpan intruksi untuk memecahkan masalah.