2 Mar 2013

Pengendalian, Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Pengendalian, Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Kas tidak memiliki identitas kepemilikan dan sangat likuid, sehingga mudah dipindahtangankan. Hal ini menyebabkan kas mudah untuk diselewengkan dan disalahgunakan. Oleh karena itu manajer perusahaan perlu menyiapkan sistem pengendalian intern terhadap kas untuk menjamin bahwa tidak terjadi penyalahgunaan kas, pengeluaran kas harus sesuai tujuan, dan jumlah kas yang ada merupakan jumlah yang benar-benar diterima.

Sistem pengendalian intern adalah semua saran, alat, peraturan-peraturan (mekanisme) yang digunakan oleh manajemen untuk:
    1. mengamankan, mencegah pemborosan, dan penyalahgunaan kas.
    2. Menjamin ketelitian dan dapat dipercayatidaknya data akuntansi tentang kas.
    3. Mendorong dicapainya efisiensi
    4. Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.

Penerimaan Uang
Penerimaan uang dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber antara lain dari penjualan tunai, pelunasan piutang atau dari pinjaman. Prosedur-prosedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain:
1.    Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.
2.    Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
3.    Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. Selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas.

Pengeluaran Uang
Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar bermacam-macam transaksi. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan.

Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sebagai berikut:
  1. Semua pengeluaran kas menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.
  2. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.
  3. Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti (dokumen-dokumen) yang lengkap atau dengan kata lain digunakan sistem voucher.
  4. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas.
  5. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu.
  6. Diharuskan membuat laporan kas harian.

Dengan diterapkannya prinsip-prinsip pengawasan intern terhadap kas seperti yang telah disebutkan di atas, timbul beberapa masalah, yaitu pertama mengenai pembentukan kas kecil, dan kedua karena adanya rekening giro bank maka setiap periode perlu diadakan rekonsiliasi antara saldo kas dengan saldo menurut laporan bank.

 
©Top 10 Iklan 2012 all reserved, theme design by Dadang Herdiana