Komposisi-kompisisi
yang perlu dipertimbangkan dalam akuntansi kas, adalah:
- Sertifikat
Deposito (certificates deposit
(CDs))
Sertifikat
deposito harus diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek dan bukan kas,
sebab sertifikat deposito dapat dicairkan apabila jatuh tempo, sehingga
terdapat batasan penggunaan kas. Selain itu, biasanya bank mengenakan denda
untuk menghalangi pemegang sertifikat mengambil dana tersebut sebelum tanggal
jatuh tempo.
- Cek
Mundur (postdated checks)
Cek mundur
yaitu cek yang dapat diuangkan pada tanggal tertentu sesuai tanggal yang
tercantum dalam cek tersebut. Cek mundur dapat diklasifikasikan sebagai kas
setelah tanggal cek tersebut dapat diuangkan.
- Cek
Kosong (not sufficient funds),
dan Surat Utang dari Debitor (IOU)
Item ini lebih
tepat dilaporkan sebagai piutang daripada sebagai kas, sebab perusahaan hanya
memiliki hak atas aktiva debitor yang akan direalisasikan di masa yang akan
datang. Cek kosong dapat terjadi karena rekening koran perusahaan yang
mengeluarkan cek tidak berdana, cek dalam keadaan rusak, kesalahan informasi
yang tercantum dalam cek.
- Uang
Muka Biaya (prepaid expenses)
Item-item
seperti perangko, uang muka perjalanan karyawan, asuransi dibayar dimuka, sewa
dibayar dimuka lebih tepat dilaporkan sebagai biaya dibayarkan dimuka dan bukan
sebagai kas.
- Bank
Overdraft
Bank overdraft terjadi karena pemilik dana
(deposan) menulis cek dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah
dana yang disimpan di bank. Oleh karena itu pihak bank memiliki tagihan kepada
deposan tersebut. Item ini harus dilaporkan sebagai utang lancar.
- Cek
Yang Belum Dikirimkan (undelivered
checks)
Cek yang belum
dikirimkan yaitu cek yang telah dibuat tetapi belum diserahkan kepada pihak
yang berhak menerima. Jika pada tanggal neraca terdapat item seperti ini, maka
item tersebut dapat diklasifikasikan sebagai kas sampai dengan lembar cek
tersebut benar-benar dikirimkan.
- Saldo
Kompensasi (compensating balances)
Saldo
kompensasi merupakan jumlah saldo minimum yang harus dipertahankan di bank.
Jumlah ini digunakan sebagai jaminan peminjaman bank. Pemakai laporan keuangan
membutuhkan informasi tentang saldo kompensasi, sebab jumlah tersebut membatasi
jumlah kas yang dapat dibelanjakan oleh perusahaan setiap hari. Untuk itu,
saldo kompensasi harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
perusahaan.